Threatened Self-Efficacy — Directed Network

Threatened Self-Efficacy — Network + Narasi
Hover node: sorot panah masuk/keluar • Klik node: neon • Klik panah: toggle highlight
Struktur: Level A (Self-concept) → Core (Threatened self-efficacy) → Level B (Situational anxieties) → Level C (Insomnia)

🕸 Narasi Penjelasan Node

Diagram ini menunjukkan pola sebab-akibat yang dihipotesiskan: faktor-faktor konsep-diri (Level A) meningkatkan ancaman pada efikasi-diri (core), yang kemudian memicu kecemasan situasional (Level B), dan berpotensi berujung pada gangguan tidur/insomnia (Level C).

Core (Tengah)

Ancaman terhadap Efikasi Diri — (Threatened self-efficacy). Inti model. Menggambarkan kondisi di mana seseorang merasa kemampuannya tidak memadai untuk menghadapi tuntutan (akademik, komunikasi, ujian). Kondisi ini memoderasi/menyebabkan peningkatan kecemasan situasional.

Level C — Dampak Akhir

Insomnia / gangguan tidur — Gangguan tidur muncul sebagai dampak kumulatif dari tekanan psikologis yang persisten (overthinking, hyperarousal). Insomnia juga memperparah kecemasan dan menurunkan kapasitas coping.

Level B — Kecemasan Situasional

Kecemasan matematika, Kecemasan komunikasi, Takut ujian — Bentuk kecemasan yang spesifik pada domain; sering muncul saat core (efikasi) sedang terancam. Mereka berfungsi sebagai mediator antara ancaman efikasi dan gangguan tidur.

Level A — Faktor Konsep Diri (Penyebab)

Hilangnya rasa percaya diri, Keraguan diri, Rasa tidak aman, Harga diri rendah, Efikasi diri menurun — Faktor-faktor ini merepresentasikan keyakinan negatif terhadap diri sendiri yang menjadi pemicu (vulnerability) bagi terbentuknya ancaman efikasi.

💡 Saran penggunaan: gunakan diagram ini untuk merancang item kuesioner / eksperimen—mis. mengukur Level A sebagai variabel prediktor, Core sebagai mediator (latent), Level B sebagai mediator/perantara, dan Insomnia sebagai outcome. Visual ini juga cocok untuk presentasi hasil analisis jaringan atau SEM.